Jari Putus Melawan Begal, Kapolri Beri Penghargaan Casis Bintara Satrio Mukhti

JAWA BARAT, NASIONAL118 Dilihat

JABAR, CETAKFAKTA.com – Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan kepada calon siswa Bintara Polri yang menjadi korban begal hingga jari tangannya putus di Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Satrio Mukhti (18 tahun).

Hal tersebut disampaikan oleh, Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia, Irjen Pol. Prasetyo dalam keterangan tertulis mengatakan, Kapolri merekrut Satrio untuk ikut pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus disabilitas.

“Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Namun Bapak Kapolri pun bangga, casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal dan casis tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen,”kata Irjen Pol. Prasetyo

Diketahui, Satrio Mukhti telah dibegal dan sempat berduel melawan pelaku yang bersenjatakan golok, sehingga Kapolri dalam hal ini memberikan penghargaan kepada dirinya.

Sementara, Satrio Mukhti mengatakan, bahwa awalnya dia tbetangkat untuk menjalani tes psikotes Bintara Polri di SMK Media Informatika Pasanggrahan, Jakarta Selatan, pada Sabtu (11/05/2024).

“Saya berangkat pukul 04.00 WIB, karena tes akan dimulai pukul 05.00 WIB. Saya tidak mlihat dia membawa senjata tajam, jadi saya juga berantem dalam kondisi tidak membawa senjata tajam,”kata Satrio.

Berdasarkan pengakuannya, pelaku begal itu menggunakan sebuah motor ditunggangi sebanyak tiga orang, satu diantaranya membawa senjata tajam jenis golok.

“Sempat satu lawan satu. Pas berantem itu orang pertama kalah, tapi temannya yang tengah langsung turun dan ngeluarin senjata tajam,”kata Satrio.

Pelaku yang membawa golok langsung mengayunkan senjatanya hingga ditangkis oleh Satrio. Akibatnya, jari kelingking korban hampir putus.

“Pertama pas dibacok saya nggak merasa tangan saya kena, karena saya merasa nangkisnya pegangan goloknya. Dua kali dibacok, tangan dan kaki, alhamdulillah saya pakai helm jadi kepala nggak kena,”kata Satrio.

Akibat pembegalan ini, Satrio mengalami luka parah di tangan. Jari kelingkingnya hampir putus karena menangkis golok.

“Kalau luka yang parah tangan, kaki juga cukup parah. Tulang kelingkingnya putus, tapi masih nyantel, pas operasi saya masih pegang jari saya,”kata Satrio, yang juga sebagai Casis Bintara Polri.

Satrio akhirnya terjatuh. Sementara para pelaku berhasil membawa kabur motor dan ponsel miliknya.

Dengan kejadian yang dialaminya, Satrio berharap masih bisa mengikuti rangkaian tes bintara Polri. Satrio mengaku telah dua kali mengikuti tes bintara Polri. Menurut dia, menjadi Polisi adalah cita-citanya sejak kecil.

“Dengan kejadian ini, jika mimpi saya harus terkubur saya ikhlas. Tapi kalau dengan kejadian ini saya bisa jadi anggota Polri, saya siap,”tutup Satrio.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *